Wednesday, May 13, 2009

tatapan mata mengalahkan kata-kata




Judul entri kali ini emang rada puitis (kalo gak mo dibilang jijay ;P)

Berawal dari satu kesadaran dan kesalahan yang gue buat ketika gue klinik, sebuah klinik yang membutuhkan hati yang lapang, otak yang encer dan se pak kenekatan...

My beloved Tutor (disingkat MBT) terlihat ingin keluar dari ruangan, kontan gue panik lah, tar yang dampingin gue siapa kalo dia kagak ada (meminjam kata seorang tutor, saya seperti binatang peliharaan yang bingung ketika majikannya gak ada), tanpa pikir panjang telepon lah gue ke beliau, ternyataaa.... dia ada di dalam ruangan (hebat!! bisa teleportasi!!), akhirnya masuklah gue kesana menghadap beliau. FYI, MBT ini sangat gue idolakan karena kepintarannya, berharap suatu waktu bisa sepintar dia...

Gue masuk, lapor ama dia, dan dia bertanya.. " Kamu ya yang tadi telepon saya?" geger lah satu ruangan... ditambah dengan celetukan-celetukan dari rekan-rekannya, alhasil gue keluar dari ruang dosen dengan muka memerah... dan backsound tawa mereka... gosshhh... segala hal yang gue apalin menguap tiba-tiba!!!

Dan akhirnya gue ditegur, pas gue gak menjelaskan sesuatu di hadapan MBT.... beliau tidak marah-marah dengan suara menggelegar, tidak dengan nada yang sinis, hanya suatu kejujuran yang ia sampaikan, tapi matanya.... matanya berbicara banyak dibandingkan kata-kata.... tatapan kecewa nya.... meruntuhkan semua ke PeDe an gue.


Pernah ngalamin kayak gitu??

tatapan mata lebih menjelaskan betapa ia kecewa dengan kita

tatapan mata lebih memancarkan kesedihan yang gak pernah terkatakan

tatapan mata lebih berbicara banyak dibanding karangan bunga dan satu tronton cokelat


karena mata adalah jendela jiwa.....



*gila rasa bersalah nya awet banget dibanding dengan dimarahin dengan cara dibentak-bentak!!!*

gambar diambil dari http://imagecache5.art.com