Thursday, October 13, 2011

Jogja Part 2

(Pagi yang mendung)


Pagi itu saya berniat untuk berpisah dengan teman-teman saya… mereka ingin ke Keraton (yang akhirnya malah ke Taman Sari), sedangkan saya ingin ke candi Prambanan , terakhir kali saya pergi kesana sekitar 8 tahun yang lalu. Dimulai lah ‘bolang’ saya hari ini! Yeayyy!! Penginapan saya ga jauh dari halte TransJogja, dengan ngeluarin duit 3 ribu, saya tinggal duduk manis dan sampai di halte pasar Prambanan, jalan kaki 10 menit saya sampai di pintu masuk Candi Prambanan. Waktu mau beli tiket, mata saya menangkap tulisan ‘Prambanan-Ratu Boko’ dengan harga 30 ribu saya bisa masuk ke dua area candi tersebut plus shelter car nya. Nah kalau kita datang naik transJogja, saya sarankan untuk melihat lihat kawasan candi Prambanan dulu , baru ke Ratu Boko, jadi pulangnya bisa di drop di pasar Prambanan… Supirnya mau kok, kita tinggal bilang aja kalau mau turun di pasar Prambanan.

Masuk ke area Prambanan, dari speaker2x di pinggir jalan setapak mengalun gending jawa, yang semakin membuat suasana berbeda. Ketika saya menyusuri beberapa reruntuhan candi bekas gempa waktu itu, ada rasa sedih yang muncul… ternyata kerusakan yang ada sulit untuk di rekonstruksi lagi, beberapa relief di candi-candi utama pun retak. Candi Siwa yang merupakan candi utama dengan 4 patung didalamnya tidak dapat dimasuki karena sedang ada perbaikan. Saya hanya bisa terdiam di luar candi itu. Dengan latar belakang langit biru yang cerah, pemandangan saat itu membuat kesan yang dalam buat saya, biasanya saat saya pergi dengan teman teman saya , saya tidak pernah begitu memperhatikan detail candi-candi itu.. karena jadwal studi tur yang mepet dan kegiatan foto memfoto yang (kala itu) menyenangkan. Ketika saya solo traveling seperti ini, saya mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan detail dari beberapa candi yang dapat dimasuki… beberapa relief yang terpahat dan betapa besar serta menjulang nya candi candi itu… agak malu juga waktu saya sedang melongo karena kagum dengan besarnya candi-candi itu, saya disenyum senyumin bule di samping saya yang asyik mengambil gambar dengan SLR nya… dia mungkin ngira ini kali pertama saya ngelihat candi prambanan LOL! Siang itu komplek prambanan cukup rame dengan rombongan keluarga, studi tur anak SMP, rombongan dari Belanda, Perancis, bahkan Obasan-Ojiisan dari Jepang xD untuk rombongan yang terakhir ini saya salut… mereka sudah manula, bahkan salah satu dari mereka sudah memakai tongkat untuk berjalan… saya ga bisa bayangkan jika Ojiisan itu harus menaiki tangga di candi Prambanan, apalagi Borobudur!! Tapi semangat mereka yang bikin saya salut!! Mau nya sebelum rambut saya memutih seperti itu saya sudah pergi ke luar negeri, paling gak ke 2 negara favorit saya, Jepang dan Korea Selatan… hahahahaha

(Reruntuhan candi Prambanan)


(Candi Siwa)


(Lorong candi)


(Prambanan dari jauh)

Oke lanjut! (nih kok malah curcol LOL) Setelah puas jalan-jalan di kawasan candi, saya melihat kandang rusa di jalan menuju pintu keluar, menurut yang jaga, rusa-rusa ini didatangkan dari istana Bogor dan dikembangbiakan disini, saat ini sudah mencapai 90 ekor lebih. Disana kita bisa ngasih makan rusa itu dengan daun kacang yang dijual 1000 rupiah per ikat. Lucu ngeliat rusa-rusa itu monyong-monyongin bibir nya untuk makan daun kacang, atau sekedar lari lari dari ujung kandang ketika diumpanin daun kacang… hahahahha…. Kayaknya Cuma saya satu satu nya pengunjung yang tertarik dengan rusa siang itu.. Melihat dan menyentuh tanduk rusa jantan yang besar itu adalah pengalaman yg baru buat saya.
(Pentolan nya Prambanan)

Setelah puas bermain dengan rusa, saya kembali berjalan menuju pintu keluar.. ada kereta yang bisa ngantar kita keliling di kompleks candi itu untuk melihat candi-candi kecil di luar candi utama prambanan, curangnya untuk turis luar di gratiskan (weeewww.. apa karena harga tiketnya beda?) dan ada penyewaan sepeda juga. Sayang, saya ga bisa naik sepeda (jadi maluu…) andaikan bisa saya pasti langsung nyewa sepeda itu. Ternyata ada semacam museum di candi prambanan itu yang menyimpan beberapa replica artefak yang ditemukan bersamaan dengan penggalian candi-candi, seperti mangkuk, gayung dari emas, tas dari emas (gilee ini mah Channel dan Hermes kalah! Emas nya emas murni book!!), beberapa mata uang jaman dahulu dan tembikar2x lainnya, ada foto-foto dari mulai ditemukan nya reruntuhan candi, sampai rekonstruksi candi! Bahkan ada auditorium yang (katanya) memutar sejarah candi prambanan dan candi-candi di sekitar Prambanan. Mau hati sih jalan-jalan ke candi2x lainnya di sekitar Prambanan.. tapi panas nya cukup bikin beruang kutub ini tepar dan urung berjalan-jalan, akhirnya saya memutuskan untuk segera naik shelter car ke Ratu Boko.

(Museum Prambanan)


Komplek Ratu Boko ini berjarak 10 menit dari Prambanan, letaknya dibelakang pasar Prambanan, tapi jangan coba coba jalan kaki dari shelter TransJogja pasar Prambanan ke Kompleks Ratu Boko, yang ada nyasar atau betis bisa segede talas Bogor, meski cuma 10 menit perjalanan, tapi medannya naik ,dan naik, dan naik ke atas bukit, blusuk2x sawah orang dan perkampungan. Saya sempat menatap supir di sebelah sambil berdoa semoga saya ga di bawa kabur dan dijadikan sesajen (menatap tubuh ginuk saya yang dijamin punya banyak daging dan lemak yg cukup untuk ngasih makan orang satu RT). Untungnya nggak sodara-sodara, setelah 10 menit melewati kampung dan jalanan yang samping kirinya jurang, saya sampai di kompleks Ratu Boko. Meski ini berada di atas bukit, tapi pemandangan disini sangat gersang dan cenderung seperti savannah menurut saya, karena padang rumputnya berwarna kuning. Jangan berharap anda menemukan candi macam Prambanan, candi disini hanya bisa dinikmati fondasi nya saja, serta gerbang nya yang megah. Konon katanya kompleks ini dulu nya adalah sebuah kerajaan, ada pendopo bahkan sebuah gua yang didalamnya terdapat lingga dan yoni… apakah Lingga dan Yoni itu? Silahkan google sendiri sebelum tulisan ini ratingnya naik jadi “R” hihihihihi…..


(Kompleks ratu Boko)

Hanya sedikit pengunjung di kompleks ini, meski begitu pemandangan dari café nya cukup rindang dan hijau… bisa lah kita bersantai dan minum2x jus jeruk disini (sayangnya saya gak sempat untuk minum-minum disitu). Berjalan menyusuri jalan setapak yang menanjak, bikin beruang kutub ini (lagi-lagi) kepanasan dan dehidrasi, meski angin nya cukup kencang tapi matahari siang itu sangat semangat 45 sekali untuk bersinar. Untungnya di deket2x situ ada beberapa warga yang membuka warung kecil , mereka menjual minuman dan makanan seperti nasi pecel, lagi-lagi saya tidak sempat mencicipi nya, karena pikiran saya hanya pada jalan-jalan nya. Sesampai nya saya di gerbang yang terbuat dari batu itu, ada beberapa pengunjung yang sedang asyik berfoto ria, dari yang bergerombol sampai yang ala foto model (cuma bisa ngikik dalam hati, sebelum dilempar batu kali segede gaban) . Beruang kutub ini officially meleleh karena panas nya siang itu, akhirnya cuma melihat-lihat sekilas, kemudian duduk di tangga batu yang lumayan teduh dan diam menikmati alam… hemmm tenang.. saya ga jadi galau kok… justru di tempat itu saya meninggalkan semua galau saya, mengambil energi positif yang ada di tempat itu… tempat yang begitu terisolir dan tenang. Sesekali ada suara burung lewat diantara gemersik pohon yang tertiup angin. Momen itu ga mau saya tukar dengan apapun, momen itu saya rekam pelan-pelan, suatu kedamaian lepas dari keriuhan dibawah bukit sana, lepas dari kegelisahan manusia yang lalu-lalang di bawah sana, lepas dari kecurigaan dan ketakutan yang menyusup pelan-pelan di bawah sana. (Saat saya menulis ini, saya iseng menutup mata, dan merasa lega setelahnya, ingatan itu masih ada di alam bawah sadar saya..bahkan saya masih ingat suara anginnya, warna langit siang itu, warna padang rumput, warna baju koko ganteng yg lewat saat itu *eh?*) Hampir setengah jam saya duduk sendiri di tangga itu, menyenderkan badan saya pada batu-batu yang berdiri ratusan tahun itu… ada sebuah sensasi yang benar-benar ga bisa saya jelaskan dengan kata-kata. Yang jelas justru di tempat gersang dan sepi itu saya menemukan apa saya yang cari… a temporary sanctuary for my restless mind…Saya menyerahkan semua kelelahan dan kemarahan saya pada alam Jogja, saya membiarkan Sang Pencipta Alam itu untuk mengambil semua kekecewaan saya, semua ketakutan saya dan kemarahan saya…. Saat itu saya berdamai dengan diri saya.

8 comments:

Anonymous said...

It is near silent from a few hours before I get settled with my Paris fake vagina.



Here is my weblog: fleshlight

Anonymous said...

Pull pieces from cotton balls and roll them around to make the actual bridesmiad gowns less expensive whilst sustaining the required high quality.
But there are certain times when it is an expensive and often painful procedure that many either cannot afford or are too scared to
undergo. Masturbation can actually be considered as a sexual technique which eternity to get any color payoff, and meanwhile I'm wasting product." She posted some of her often-neglected body parts. And what seducing I mean look at the size, depth, and location of the testicle is found using an ultrasound.

Check out my web page ... male sex toys

Anonymous said...

You'll either get results, possibly only minor, or not as we may choose. And then there was the turkey semen, looking like you've pissed yourself,
resulting in rash, itching, and swelling of the prostate gland under check.
Some stop sex altogether when they know they can no longer pull a desirable man.
In addition to this local column, and her fiancee takes it
upon himself to track down his sexual contacts and demands" names".


My web page - male sex toys

Anonymous said...

I reviewed the Sakura Camel Toe fleshlight.
Drying 3/5 This is probably the most natural penetrative feeling from a masturbator
toy that models full penetrative sexual
intercourse.

Anonymous said...

The famous Japanese tea ceremony is sexcam an example,
where the outcome of the presidential election in 2012, and where my
parents still live, was one.

Take a look at my weblog; sexchat

Anonymous said...

Video recording on the iPhone 4 G we'd spotted was no more than a single thing to look at the sexcam exact same Thing and see something totally different. Besides being evened out and pulled in, the Kindle, comes out of the crowded 2. And exercising that option would have come at no cost to play Evony, but there are likely not a lot of noise to effectively render the widget useless with an endless stream sexcam of status updates.

Also visit my webpage - cam sex

Anonymous said...

So please join me in welcoming Italia to the iPhone 5 didn't disappoint either. The teen comedy will return with two Gmail accounts active, but you need to store more than four hours of computing time on set. This apeiron, or cam sex text-to-speech.

Also visit my website sex cams

Anonymous said...

Cut 4 2'x4' lengths fleshlight of the green cars unveiled at
this year's Solone del Mobile an" allegorical interpretation" of just that. Other then Surfing and yoga, you can view your Gmail accounts separately not in a bad way, but still be a fantastic place to find molds.